Laman

Jumat, 21 Oktober 2011

Behind Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus, the silent killer. Cukup menakutkan ? Memang vonis terkena penyakit diabetes mellitus atau yang dikenal sebagai kencing manis, serasa membuat dunia kiamat. Terbayang berbagai pantangan makanan dan komplikasi penyakit yang mengancam jiwa.

Si Manis yang satu ini tidak semanis namanya.Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan insulin, si penangkap gula.

Insulin memiliki tugas utama untuk menggandeng glukosa dan membawanya masuk ke dalam sel untuk disimpan. Tetapi seringkali terjadi bombardir glukosa berlebihan sehingga menyebabkan insulin akhirnya kewalahan. Sampai pada batasnya, insulin yang lelah ini tidak dapat lagi menangkap buruannya lagi. Ketidakpekaan insulin untuk menangkap glukosa ini telah menyebabkan glukosa berkeliaran di dalam darah.

Glukosa berlebihan ini bisa merusak saluran pembuluh darah besar maupun kecil. Jalan tol maupun gang paling kecil, bila terjadi kerusakan tentu akan menyulitkan pengguna jalan. Apalagi bila ada reruntuhan yang memblokir jalan itu, maka akses akan tertutup dan sisi yang berlawanan tidak mendapatkan suplai makanan. 
Berbagai hal yang menakutkan dapat terjadi karena hal ini. Mulai rasa kesemutan, pandangan kabur, sampai pada stroke atau penyakit jantung koroner. 

Tetapi ending yang menakutkan ini rupanya hanya menjadi macan kertas. Karena sebagian besar penderita diabetes mellitus mengalami ketagihan pada glukosa dan tidak dapat mengendalikan dirinya ketika "panggilan" itu datang.

Saya mencermati cerita mengenai diabetes mellitus ini. Dan sampai pada kesimpulan, the key note is self control. 

Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal - hal itu.


Tidak ada komentar: