Saat terbangun saya sering mengalami alergi, bersin beberapa kali. Saat kost dulu sampai dapat diketahui apakah saya sudah bangun atau belum dari suara bersin dari kamar saya.
Dengan mengenali pencetus alergi dan mengatasinya, saya dapat bebas dari alergi ini. Demikian pula saya terpikir, bahwa mengenali pencetus kelemahan kita dan mengatasinya, dapat membuat pribadi kita lebih tangguh.
Setiap kita pasti memiliki kelemahan yang sering kali membuat kita minder. Sebagai contoh, saya sangat perfeksionis, jadi ketika melihat diri saya "masih" menjadi seorang dokter umum "saja", membuat saya minder dengan teman-teman yang sudah spesialis. Sungguh saya memerlukan waktu lama untuk terbuka bahwa rencana Tuhan lebih besar daripada hanya sekedar label "spesialis". Ketika saya menyesuaikan diri dengan kondisi ini, barulah saya dapat melihat bahwa dengan "hanya" dokter umum, saya masih bisa berkarya lebih. Dalam pekerjaan saya, saya selalu berusaha menjadi yang terbaik.
Hal lain misalnya saya mudah terbawa emosi. Ketika saya menyadari kelemahan ini, saya sungguh berlutut di hadapan Tuhan dan minta Tuhan yang mengontrol emosi saya. Tidak selalu saya ingat doa saya ini, tetapi beberapa teman yang mengenal saya secara pribadi dapat melihat ada perubahan yang berarti, yang mudah - mudahan terus membaik. Emosi negatif diarahkan untuk berkarya lebih baik lagi.
By knowing our weak points and managing them well, we can turn them to support our strong points. Not always easy as it talks, but sure you can do !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar