Hurt, (bukan saudara kembar dari Hulk yah...) adalah perasaan terluka yang begitu membekas (we don't talk about physical wound). Seperti halnya luka di kulit yang dapat membekas berupa goresan, bekas jahitan, ataupun berupa keloid (daging tumbuh), luka di batin juga dapat menimbulkan bekas yang mendalam.
Pada beberapa karakter manusia, ada yang sangat mudah terluka, ada pula yang tidak peka sehingga dikatakan cuek. Sebagian besar dari kita memiliki karakter campuran. Ada yang mudah terluka bila disinggung harga dirinya, tetapi ada juga yang mampu menertawakan kelemahannya. Ada yang mudah terluka bila kita tidak menyapanya (swear, ada loh tipe manusia seperti ini, saya pernah mengalaminya sendiri), padahal kita tidak bermaksud demikian. Ada pula yang terluka hanya bila dikata-katai di depan umum.
Tiap anak memiliki karakternya juga. Seperti misalnya anak saya, Gaby, dia tidak bisa menerima perlakuan kasar atau bentakan langsung kepadanya. Jadi kalau saya marah, saya mesti menjelaskan mengapa saya marah dan apa akibat yang akan dia alami. Fiufffh....capek juga..ha..ha...
Ada luka batin yang sampai saat ini saya sulit menyelesaikannya. Terluka karena ada orang dekat yang bagi saya, begitu menyakitkan hati saya. Tiap kali berinteraksi dengannya, saya teringat perkataannya, yang mungkin dia sendiri sudah tidak ingat pernah mengucapkan hal itu pada saya. Saya berulangkali memohon kepada Tuhan agar membantu saya melupakan hal ini, tetapi tentu saja ucapan bibir lebih mudah dibandingkan kemampuan diri. Kemampuan memaafkan masih sejauh taraf otak sadar saya, tetapi belum bisa saya hayati sepenuhnya.
No body want to be hurt, so do not hurt others. Sejauh yang bisa kita lakukan, usahakanlah perdamaian pada semua orang.
*peace.com*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar