"Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia."
Ulangan 32 : 10 - 13
Ingatkah kita saat mulai beranjak remaja,melihat teman2 naik sepeda motor, dan kita ingin bisa juga mengendarainya? Saya belajar sepeda motor dengan papa saya. Awalnya tentu tidak semudah yang kita pikirkan. Ternyata ada masalah keseimbangan, keberanian untuk mengambil resiko saat mendahului kendaraan lain,termasuk cara jatuh yg paling enak...
Saya pernah masuk trotoar pasar sehingga pedagang kios rokok lari semua. Juga motor papa saya yang baru saja dicuci,karena saya jalan lurus belum berani agak zig zag, dengan sukses melindas kotoran sapi yang masih hangat (maaf ya...agak jorok..). Setelah bisa pun,papa saya mengikuti saya dari belakang untuk make sure that I can ride a motorcycle.
Begitu pula rajawali saat mendidik anaknya untuk terbang. Ia menggoncangkan sarangnya sehingga tidak ada satupun anaknya yang tinggal di zona nyaman. Tapi dia tidak begitu saja meninggalkan anak kecil itu sendiri, induk elang menjagainya dan segera menangkapnya saat akan terjatuh..
Anak rajawali yang terbiasa dihadapkan dengan tantangan, akan memiliki sayap yang panjang, mewah dan gagah.
Saat kita berdoa minta Tuhan menjadikan kita sebagai pribadi yang kuat, jangan heran bila pencobaan akan mendatangi kita, karena bila kita lulus tes ini, kita akan menjadi pribadi yang kuat. Kita juga mesti tetap berlatih meskipun sungguh tidak nyaman meninggalkan zona nyaman.
*struggle.com*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar