Laman

Rabu, 08 Juni 2011

Learn From A Candle

Menulis tentang Lilin, sungguh merupakan hal yang inspiratif bagi saya. Lilin memiliki bagian tengah yang disebut sumbu, yang merupakan "nyawa" kehidupan lilin tersebut.

Pada awal lilin disulut oleh "api kehidupan", sumbu akan menyala dan memberi kehangatan di sekitarnya. Cahaya lilin yang eksotis juga menerangi kegelapan, menciptakan suasana romantis, menenteramkan hati.

Lilin hanya berfungsi sebagai benda penerang di saat kegelapan menyelimutinya. Saat terdapat sumber cahaya lain, ia pun redup..

Lilin tidak merasa sayang dengan kehidupannya. Ia baru merasa berarti di saat hidupnya habis untuk memberi makna bagi lingkungannya. Di tengah terpaan angin yang ingin membunuh karakternya, ia berjuang mempertahankan api pengharapannya.
 

Dan di saat akhir hidupnya, lilin meleleh meninggalkan sisa yang menunjukkan dia pernah hidup di sana.
 

Berada di tengah kegelapan dan sendirian tentu bukanlah hal yang menyenangkan. Tetapi di samping mengeluh, ada hal lain yang bisa dilakukan, menjadi penerang bagi sekeliling kita. Mungkin bukan sebagai obor yang besar, yang menjadi penunjuk arah, ataupun cahaya mercusuar yang menjadi pedoman, hanya sebagai penerang agar orang lain tidak tersandung.
Hidup adalah tentang menjadi makna.

Live is not just a living, but live is about a meaning.

Tidak ada komentar: