Beberapa hari ini saya sedang kelabaan karena helper saya tidak kembali bekerja setelah libur hari Raya karena eyangnya (kakek/nenek - Jawa) sakit dan tidak mau ditinggal. Karena mendadak, saya tidak mempunyai persiapan pengganti. Sibuklah saya menelpon jasa penyalur di area sekitar kota tempat tinggal saya.
Seorang rekan kerja saya mengamati "kesibukan" saya. Dan dia mengatakan," Dok, kayaknya dari beberapa bulan bekerja sama, saya amati yang paling bisa membuat dokter stress itu kayaknya urusan pembantu yah..."
Hyaaaa.... That's correct !!!!
Saya sendiri tidak pernah menganggap helper yang lama itu adalah pembantu. Yang penting tahu posisi, tahu pekerjaan, saya juga tahu beres.
Mengapa saya stress yah ? Mungkin karena saya merasa tergantung keberadaannya untuk mengasuh anak saya. Kalau masalah pekerjaan rumah tangga, saya rasa masih bisa lah mengerjakan sendiri. Tetapi anak ? Kan tidak mungkin saya ajak bekerja di klinik. Apalagi status sebagai pelajar yang sebentar lagi saya sandang, juga tidak memungkinkan mengajak anak saya ke ruang kuliah (atau boleh dicoba yah ? Siapa tahu anak saya akan menjadi lulusan termuda, he....he...). Alhasil mesti menitipkan anak pada mertua dengan bantuan helper.
Saya merasa geli sendiri. Tantangan pekerjaan seberat apapun, menghadapi orang sesulit apapun, tidak cukup kuat untuk membuat saya tertekan. Bahasa kerennya, stress. Makanya saya sering heran dengan orang yang sanggup memiliki anak lebih dari satu, tetap sekolah lagi dan tidak punya helper. Tentu anaknya sudah bukan balita seperti anak saya. Tetap saja repot sekali....
Setiap orang memiliki titik lemah. Dan itu sifatnya sangat individu sekali. Bagaimana cara menghilangkannya ? Saya tidak bisa menutupi kepanikan saya. Sampai teman - teman saya tahu semua tentang apa yang saya hadapi. Dan puji Tuhan, banyak bala bantuan yang muncul.
Manusia selalu ada titik lemah. Tetapi ini bukan produk gagal atau kualitas nomor dua dari Tuhan. Justru sebagai penanda bahwa manusia tetaplah manusia, makhluk ciptaan Tuhan. Perlu bergantung pada kuasa yang lebih tinggi. In God alone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar