Laman

Minggu, 28 Oktober 2012

All Out

All out sering sekali saya dengar di bidang olahraga, terutama olahraga beregu, yang berarti, akan berjuang habis - habisan, mengerahkan seluruh kemampuan, total memberikan komitmen.

Hari ini saya bersyukur, di tengah terpaan angin kehidupan, kadang lembut sepoi - sepoi menghanyutkan, terkadang begitu keras seperti badai yang membuat seolah saya tidak mampu lagi bertahan, saya masih diberi kesempatan untuk beribadah di gereja, sesuai iman saya.

Satu hal penting saya pelajari hari ini. Tema hari ini berkata, "Aku dan Keluargaku Beribadah kepada Allah" dari Yosua 24 : 14 - 18.

Saya kutipkan bagian yang menempelak wajah saya dan membuat saya tertunduk di hadapan Allah, Pencipta semesta alam.

"Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada - Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada Tuhan.
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN  pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Pada hari ini. Ini berkaitan dengan keputusan hidup. Tidak ada pilihan lain, hidup beribadah kepada Allah, atau bila tidak berarti kita hidup beribadah kepada allah lain yang merupakan kekejian dihadapan Allah. Tidak pula dapat ditunda menjadi besok, lusa atau nanti, karena umur kita merupakan rahasia Ilahi.

Dan saya tergetar oleh satu fakta tak terbantahkan, ALLAH adalah ALLAH, baik saya mau tunduk menyembah - Nya, ataupun saya memilih hidup di luar - Nya. Tidak ada pengaruh sikap hati saya terhadap status ALLAH, yang ada adalah kebinasaan saya bila memilih jalan yang berlawanan dengan jalan Tuhan.

Sebuah statement  luar biasa yang membuat saya segera tunduk dan tidak dapat berkata - kata. 

Dan sikap dari Yosua, panglima perang Israel di masa tuanya, makin membuat saya menitikkan air mata karena terharu. "Terserah kalian saja, mau atau tidak menyembah Tuhan. Tapi saya dan seiisi rumah saya, akan menyembah Tuhan. Dan Tuhan, tetaplah Tuhan, tidak tergantung siapa yang menyembah-Nya".

My Lord, my heart is dwell upon Your throne. No words to say, just another broken heart before You. 

Tidak ada komentar: