Saat mendengar kabar ini saya seperti orang tidak percaya, baru saja sms an dan teman saya menjanjikan akan ke kota saya untuk menyelesaikan pekerjaannya di sini. Masih muda, dengan 3 anak yang masih sekolah di bangku sekolah menengah dan sekolah dasar. Waktu itu saya cuma berpikir, kok bisa ya, kok bisa ? Saya telpon istrinya, dan menyatakan kondisinya sedang di ICU. Mobilnya hancur (bayangin sendiri lah, becak vs bis, kurang lebih begitu). Sebagai seorang dokter yang dulunya juga sering menghadapi kasus kecelakaan berat, saya berpikir kalau perdarahannya , trauma otak serta stabilitas kondisinya bisa diatasi, maka teman saya akan menghadapi kasus berikutnya, trauma dan kemungkinan mengalami perubahan fisik (yaa...at least kalo kita luka dan dijahit, selalu ada bekasnya kan?)

Menyadari bahwa saat ini dia masih hidup bersama istri dan ke tiga anaknya, itu adalah anugerah. Bahwa semua kebutuhan dana untuk operasi menyelamatkan jiwa serta mengembalikan kondisi kesehatannya, sudah dicukupi oleh dukungan tangan - tangan Tuhan, itu juga anugerah - Nya.
Dan yang saat ini membuat saya benar - benar berpikir, bahwa banyak dari kita yang diijinkan hidup, sering kali kita menyia - nyiakannya untuk hal - hal tidak berguna. Dan ketika melihat kondisi teman saya dan mama saya yang telah berjuang kembali dari alam maut, saya menyadari bahwa hidup saya pun sering saya sia - siakan untuk hal - hal yang tak berguna.
Considering that life is not just a living, make us focus on our purposes of life, to make God's name glorified. Depend on our positions, our passions , our talents, do our best to be useful for other people. So we will live an extraordinary living.
- somebody who wants to be extraordinary -
1 komentar:
AnugerahNya luar biasa. Sungguh menantang utk hidup jadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Dia, dan melakukan semaksimal mungkin
Posting Komentar