FREEDOM

Hari Kemerdekaan Indonesia. Lagu 17 Agustus berkumandang. Saya tidak ingat persisnya kapan saya terakhir kali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya. Tetapi saya ingat ketika saya menyanyikan lagu ini, hati saya berdebar, diselimuti rasa cinta dan bangga atas perjuangan para pahlawan bangsa, terlepas dari masalah bangsa yang ada saat ini. Saya bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia, terlepas dari perbuatan oknum - oknum yang gila kekuasaan dan harta yang saat ini bercokol di segala aspek kehidupan bangsa ini.

Merdeka dalam arti harafiah adalah kebebasan dari penjajahan. Tetapi saya merenungkan, bahwa kita sebagai manusia tidak pernah betul - betul dapat merdeka.

Coba kita pikirkan, kalau tidak jadi hamba uang, ya jadi hamba penegak kebenaran. Kalau bukan hamba kejahatan tentu saja adalah hamba kebaikan. Kalau bukan hamba iblis, tentu saja adalah hamba Tuhan.

Bagi saya pribadi, merdeka adalah berada dalam hidup yang benar di hadapan Tuhan. Karena hidup benar berarti berbuah bagi kebaikan sesama untuk kemuliaan Tuhan. Berbuat curang saat tes masuk seleksi mahasiswa S2, tentu memberikan hasil yang tidak akurat apakah saya layak sekolah S2. Tetapi saya menjadi orang yang merdeka saat mengerjakan tes dengan jujur. Tidak tolah - toleh, tidak merasa takut berlebihan bila didekati pengawas, merdeka menjadi diri saya sendiri. Perkara diterima atau tidak, yang penting saya sudah maksimal mengerjakan bagian saya.

Demikian pula dalam pekerjaan saya, saya merdeka ketika saya memberikan informasi yang benar pada pasien saya. Tidak kejar setoran untuk mengembalikan modal sekolah, atau rakus ingin mendapatkan materi lebih banyak dengan pesan sponsor. 

Dalam hubungan dengan sesama, saya merdeka menjadi diri saya sendiri, tidak perlu memakai topeng kealiman untuk membuat orang kagum dan menghormati saya. Saya merdeka untuk berbangsa dan bernegara, di dalam aturan yang ada di negara di mana saya ditempatkan.

Let us use our freedom to make others free.