Laman

Kamis, 08 September 2011

Dua Puluh Satu September

Sewaktu saya mengurus perpanjangan ijin praktek dokter saya, saya melihat tahun kelulusan saya. 21 September 2002. Tak terasa sudah 9 tahun saya lulus dari bangku kuliah, menjadi dokter, yang memang saya idamkan sejak kecil. Tapi saat ini saya merasa masih perlu banyak belajar. Ternyata kuliah 6 tahun itu belum apa - apa.

Sembilan tahun sesungguhnya bukan waktu yang singkat. Dalam sembilan tahun bekerja, tiga tahun saya habiskan di IGD rumah sakit sebagai dokter jaga. Senang melihat wajah - wajah pasien yang tertangani kedaruratannya, sedih ketika harus menyampaikan hal buruk, was - was menerima pasien yang tidak jelas diagnosanya, dan adrenalin terpacu saat harus beradu cepat dengan waktu. Tiga tahun yang mendebarkan dan menyenangkan. Belum lagi rekan kerja dengan berbagai karakternya, sungguh mengasah saya menjadi pribadi yang lebih tenang.

Tahun keempat sampai sekarang saya habiskan di tempat kerja yang bersih, relatif tenang karena tidak menghadapi kegawatdaruratan. Menyenangkan bertemu dengan berbagai karakter orang. Belajar melayani, dan belajar rendah hati karena berada di posisi pemberi layanan yang harus memuaskan pelanggan. Menjadi teman dan pendengar karena sebagian klien adalah orang yang membutuhkan dokter yang mau mendengar, tidak butuh nasehat saya, tokh mereka sudah terbiasa ke dokter yang jauh lebih pandai.

Saya tidak sedang membicarakan biografi saya, tetapi saya melihat, dalam sembilan tahun saya bekerja, sungguh sangat sedikit kontribusi yang saya berikan pada profesi saya. Sebelum sekolah dokter, saya melihat dokter adalah sosok yang hebat, dapat sembuhkan banyak orang dan pandai sekali menganalisa. La kok saya cuma segini saja ya ? Hahaha....

Saya malu dan ini menjadi bahan introspeksi diri saya sebagai seorang abdi masyarakat ( tidak hanya pegawai negeri saja yang berstatus sebagai abdi rakyat ). Semoga di tahun depan saya menuliskan sesuatu yang berarti yang telah saya lakukan untuk menjadi garam dan terang dunia.

Tidak ada komentar: