Yesus, Engkaulah permata hatiku.
Tahukah saudara, pernyataan itu berat konsekuensinya. Apapun agama anda, saat anda menyatakan bahwa anda mengasihi Tuhan, itu mengandung komitmen, janji setia, keinginan untuk terus menyenangkan hati, keinginan untuk berubah menjadi seseorang yang lebih layak untuk dikasihi dan mengasihi.
Hal ini menyebabkan manusia selalu gagal. Kedagingan kita sangatlah lemah. Di satu waktu, kita bisa begitu merasa mencintai, sampai rela mati rasanya. Di satu waktu lain, kita bisa merasa begitu kesal sampai ingin meninggalkannya.
Saya belajar, selain komitmen yang mengikatkan janji baik kepada Tuhan, pasangan hidup, ataupun orang yang kepadanya kita memberikan komitmen kita, seperti bos kita, ada hal lain yang mesti kita terus asah.
Hati yang mengasihi. Hati yang terus mau belajar untuk dibentuk, menyalibkan diri, berulang memperbarui komitmen.
Tidak semua orang suka proses belajar. Bahkan mungkin tidak seorangpun. Tetapi sesakit apapun proses yang kita lalui, asalkan kita terbuka untuk belajar dan terus berpegang pada komitmen, maka cepat atau lambat kita sedang menuju arah yang pasti. Apapun tujuan saudara.
Lagu ini besar artinya bagi saya, karena saya masih jauh dari sempurna. Tetapi saat saya berani menyatakannya, itu berarti saya siap dibentuk, diajar, dan bertumbuh.
DENGAN SEG’NAP HATI DAN JIWAKU
KU DATANG PADA-MU DALAM KERINDUAN
KASIH-MU YANG SANGGUP MENGUBAHKU
DAN MENGUATKANKU DALAM PENGHARAPAN
KU DATANG PADA-MU DALAM KERINDUAN
KASIH-MU YANG SANGGUP MENGUBAHKU
DAN MENGUATKANKU DALAM PENGHARAPAN
YESUS ENGKAULAH PERMATA HATIKU
DUNIA TAK DAPAT MENGGANTIKAN-MU
KEMULIAAN-MU TERCURAH BAGIKU
MENJADIKANKU INDAH DAN SEMAKIN INDAH BAGI-MU
DUNIA TAK DAPAT MENGGANTIKAN-MU
KEMULIAAN-MU TERCURAH BAGIKU
MENJADIKANKU INDAH DAN SEMAKIN INDAH BAGI-MU
Songwriter : Sari Simorangkir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar