Laman

Jumat, 26 Agustus 2011

Imagine The World Without Gadget

Saya tidak hobby ke mall berbelanja pakaian, tas atau sepatu layaknya teman - teman wanita saya. Awalnya suami senang, karena ngirit, ha..ha... Hobby saya diam di rumah, dihadapan komputer, main game atau menulis cerita. Lama kelamaan suami saya protes juga karena hobby nge game ini. Itu cerita sebelum punya anak.

Sampai saat ini, gadget masih menjadi hobby utama saya di luar jadi dokter. Melihat seri terbaru dari komputer tablet, dari mahal sampai murah, padahal kurang paham juga mengenai software. Membandingkan satu merek dengan merek lain. Di dekat saya ada sebuah smartphone, yang dibeli setelah melihat kebutuhan akan gadget ini bukan sekedar keinginan lagi. Setelah ada tablet, smartphone ini jadi agak tersingkirkan oleh mainan baru saya.

Saya merenungkan, terkadang manusia bukan lagi memanfaatkan teknologi untuk hal yang berguna, tetapi malahan menjadi budak teknologi.. Tidak bisa pergi tanpa smartphone di tangan. Tidak bisa hidup tanpa internet, segera cari wifi begitu ada layanan wireless connection tersedia. Autis.

Saya bersyukur saya masih bisa bermain dengan anak saya, sehingga mohon maaf bagi teman - teman yang sering mengajak chatting di group, saya tidak bisa selalu hadir. Saya bersyukur masih lebih senang menghabiskan waktu bersama suami dan keluarga, dan mengabaikan "PING" di forum chatting, sepenting apapun itu. Kalau benar penting pasti telpon kan...

Teknologi diciptakan untuk mendekatkan yang jauh, bukan menjauhkan yang dekat. 
Teknologi diciptakan untuk mempermudah kehidupan, bukan mempersulit hubungan.
Teknologi diciptakan untuk efisiensi waktu bekerja, bukan wasting time bermain
Teknologi diciptakan untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan menimbulkan ketergantungan


Tidak ada komentar: