Laman

Kamis, 30 Januari 2014

Menyalibkan Kedagingan

Beberapa saat yang lalu, khotbah di gereja adalah tentang menyalibkan kedagingan. Barangsiapa hendak mengikut Kristus, dia harus menyangkal dirinya dan memikul salib yang menjadi bagiannya. 

Hal ini berarti semua keinginan daging saya, mesti disalibkan. Wah, saya senang sekali bersantai, menikmati prime time dengan bermain game, main dengan anak saya, ataupun bermalas - malasan. Tetapi saya harus mengatur ulang prioritas hidup saya.

Hal ini terjadi saat saya mendapat undangan dari klien saya, untuk memberikan ceramah tentang antiaging di depan pertemuan pengusaha. Tidak tanggung - tanggung, para pengusaha muda ini datang dari Singapore, negeri dimana justru orang Indonesia pergi kesana untuk berobat.

Keinginan daging saya : pulang ke rumah dan santai. Tetapi untuk apa saya kuliah antiaging kalau hanya untuk memperpanjang deretan nama saya ? Bukankah ini passion yang Tuhan berikan, untuk membuka paradigma tentang penuaan dan bagaimana memperlambat proses tersebut secara biologis sehingga kualitas hidup lebih baik ? 

Saya usut demi usut mengapa saya serasa ingin menolak undangan tersebut. Pertama, saya harus presentasi dengan bahasa Inggris yang pas pasan. Wuihhhh.... ini beban terberat, karena bagi saya, cukup mempermalukan diri saya. Kedua, bayangan raksasa "Singapore", membuat hati saya ciut duluan. Bukankah disana orangnya pandai dan kritis ? Saya harus benar - benar menguasai materi, sedangkan bagi saya, lulus saja belum, pinter juga tidak, apa yang mau saya bagikan ? 

Tetapi dukungan suami saya tercinta dan beberapa teman yang menguatkan saya, membuat saya nekat. 

Dan ternyata ?


Profesor saya benar - benar memberikan nasehat yang sangat berharga. Bahwa anti aging adalah hal baru bagi masyarakat awam, meskipun di negara yang lebih maju. Mereka mungkin tahu tentang estetika, suntik botox, filler, tetapi mengenai hormonal, pentingnya pola hidup sehat, ternyata masih merupakan barang baru. 

Ketika bertanya jawab, barulah spirit saya keluar. Betapa saya ingin menjadi bagian dari anti aging medicine, bukan secara komersial, tetapi mengedukasi masyarakat tentang bahaya laten dari aging, bahwa hal tersebut dapat dicegah dan diperlambat. 

Dan semua itu berawal dari menyalibkan keinginan daging untuk beristirahat sepulang kerja.

Tidak ada komentar: