Laman

Minggu, 17 Juli 2016

Miracle From Heaven

Just saw Miracle from Heaven.

Beberapa hari yang lalu saya mendengar kabar bahwa seorang saudara jauh berpulang di usianya yang ke-29.
Seorang atlet tenis dengan 2 orang anak yang masih kecil. Saya tidak mengenalnya dengan dekat, mungkin hanya bertemu beberapa kali saat kami masih kecil. Kembali kepada Tuhan di dalam tidurnya. Tidak ada sakit penyakit yang diketahui sebelumnya. Pagi hari jiwa sudah terpisah dari raganya.

Reminder bahwa hidup manusia sangatlah rentan. No body even knows when the time is come. Health, wealth, securities, can not hold or buy our lives, or where our destination there back in eternity.

Hidup mati ada di tangan Tuhan. Sehat dan sakit, sebagian berada di tangan kita. Ketika lahir, kita diberikan 46 kromosom, baik pria maupun wanita. Kecuali pada beberapa kasus kelainan genetik.

Bagaimana kita hidup, akan mempengaruhi kualitas kesehatan kita, juga keluarga kita. Aktif atau sedentary, healthy meal or junk food, how to handle stress, semuanya berpengaruh di dalam tubuh kita, karena kita manusia holistik, bukan terpisah - pisah antar organ. 

Miracle from Heaven, mengingatkan saya bahwa menjadi dokter bukanlah tujuan akhir. Penyakit aneh dapat datang dan pergi kapan saja pada siapa saja. Dan bahwa Tuhanlah sumber kesembuhan itu. Miracle is always there, whether good or not. God has His own authority. 

Saya belajar beberapa hal dari film tersebut. 
Dalam kondisi terendah dalam hidupmu, anda boleh memilih tetap berpegang pada Tuhan, atau meninggalkan-Nya. Saya - berharap- telah melalui bagian terburuk dengan berpegan kepada-Nya. Saat mama saya sakit dan seakan tidak ada harapan, bahkan pendetapun berkata, waktunya sudah dekat, hati kecil saya berkata,"where is God", saya bersyukur waktu itu saya masih memilih berpegang pada seutas tali pengharapan yang Tuhan kuatkan. 

Bahwa "We'll get there when we get there", kita semua akan kembali ke alam kekal, baik atau tidak baik waktunya, jadi pastikan tujuan kita jelas. 

Dan, Miracles is happenning everyday. When you can still breath without oxygen canula, that is a miracle. When you can still eat and your digestive system can work normally, that is a miracle. When you can still laugh or cry, that is a miracle, that means you are still alive.

That is our choice. To stay in despair and lost from God, or stay in God although we know nothing, because we know nothing in our future.


picture taken from my friend's path.

Tidak ada komentar: