Laman

Senin, 04 April 2011

LIFE IS NOT JUST A LIVING

Baru saja saya chatting dengan seorang teman yang baru saja lolos dari maut. Beberapa bulan yang lalu teman saya ini mengalami kecelakaan mobil. Grand Livina vs Trailer, saat pulang dari perjalanan  kerja. Mobilitasnya memang tinggi di atas mobilnya, serta pekerjaan yang menuntutnya melakukan perjalanan antar propinsi, bahkan antar pulau.

Saat mendengar kabar ini saya seperti orang tidak percaya, baru saja sms an dan teman saya menjanjikan akan ke kota saya untuk menyelesaikan pekerjaannya di sini. Masih muda, dengan 3 anak yang masih sekolah di bangku sekolah menengah dan sekolah dasar. Waktu itu saya cuma berpikir, kok bisa ya, kok bisa ? Saya telpon istrinya, dan menyatakan kondisinya sedang di ICU. Mobilnya hancur (bayangin sendiri lah, becak vs bis, kurang lebih begitu). Sebagai seorang dokter yang dulunya juga sering menghadapi kasus kecelakaan berat, saya berpikir kalau perdarahannya , trauma otak serta stabilitas kondisinya bisa diatasi, maka teman saya akan menghadapi kasus berikutnya, trauma dan kemungkinan mengalami perubahan fisik (yaa...at least kalo kita luka dan dijahit, selalu ada bekasnya kan?)

Saya tidak sedang bercerita tentang trauma kepala. Tetapi ketika teman saya sudah mulai menjalani hidupnya (ajaib teman saya sadar dan sampai saat ini masih bernapas), ada beberapa hal yang dia harus hadapi. Perubahan bentuk wajah (bisa dibayangin lah dari bentuk mobilnya), kemampuan bekerja yang harus disesuaikan karena hanya tinggal satu mata yang berfungsi (teman saya bukan bajak laut), dan beberapa masalah seperti hidung tersumbat dan sulit tidur.

Menyadari bahwa saat ini dia masih hidup bersama istri dan ke tiga anaknya, itu adalah anugerah. Bahwa semua kebutuhan dana untuk operasi menyelamatkan jiwa serta mengembalikan kondisi kesehatannya, sudah dicukupi oleh dukungan tangan - tangan Tuhan, itu juga anugerah - Nya.

Dan yang saat ini membuat saya benar - benar berpikir, bahwa banyak dari kita yang diijinkan hidup, sering kali kita menyia - nyiakannya untuk hal - hal tidak berguna. Dan ketika melihat kondisi teman saya dan mama saya yang telah berjuang kembali dari alam maut, saya menyadari bahwa hidup saya pun sering saya sia - siakan untuk hal - hal yang tak berguna.

Considering that life is not just a living, make us focus on our purposes of life, to make God's name glorified. Depend on our positions, our passions , our talents, do our best to be useful for other people. So we will live an extraordinary living.

- somebody who wants to be extraordinary -

1 komentar:

gun mengatakan...

AnugerahNya luar biasa. Sungguh menantang utk hidup jadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Dia, dan melakukan semaksimal mungkin