Laman

Jumat, 26 Juli 2013

Narsis Eksisme

Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? (Mazmur 56:4, 5 TB)

Daud mengekspresikan perasaan takutnya dengan jelas, dan ia meletakkan imannya pada tembok yang tepat.

Saat ini eksis di dunia maya dan penyakit narsis sudah merajalela. Sampai sulit sekali membedakan antara narsis dan percaya diri dalam arti positif. 

Tidak jarang kita jumpai status bernada seperti itu di jejaring sosial. Entah hanya untuk mengungkapkan perasaan, atau memang untuk dipamerkan, atau bahkan ditujukan pada seseorang.

Dan jejaring sosial telah membuat emosi yang sebenarnya jadi tidak jelas, para pembaca menangkap tulisan hanya sesuai persepsi masing - masing dan kondisi emosi pembaca saat itu. Tak jarang timbul mis komunikasi antar teman.

Kembali untuk menguji hati, saya tetap perlu waktu untuk merenungkan, apakah apa yang saya tuliskan atau saya ucapkan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.

That is not an easy lesson, meskipun kelihatan sangat sepele.


Tidak ada komentar: