Laman

Selasa, 04 November 2014

Attemption, Win or Lose

Kita hidup di dunia yang penuh godaan. Seberapa banyak dari kita yang menyerah, memilih berhenti di Fried Chicken atau Burger, dibandingkan membuat salad sendiri ? Ataukah tempat tidur yang lebih kuat medan magnetnya daripada gym center ? Hmmm... Atau, memilih kompromi di tempat kerja, membiarkan ketidakbenaran terus berlangsung dibandingkan menyuarakan kebenaran dengan ancaman dimusuhi teman kerja ? Ataukah menyerah dengan godaan tambatan hati untuk melakukan sesuatu yang seharusnya belum boleh dilakukan? 

Ada satu kisah yang mengingatkan kita, bahwa Tuhan pun pernah dicobai Iblis. Setelah lapar dan haus karena berpuasa, klimaksnya 40 hari, Iblis datang mencobai Yesus. Dalam pikiran saya pribadi, sebagai manusia, sebenarnya godaan itu bukan dimulai dari hari ke-40. Pasti jauh sebelumnya. Ketika kita sedang terdesak secara finansial, pertama kali, kita mungkin bisa berkata tidak. Tetapi bila sudah seminggu belum ada tanda perbaikan, kita mulai goyah. Mungkin kita terpikir untuk meminjam kepada orang tua. Atau bila kita dipercaya memegang uang perusahaan, mungkin kita mulai terpikir untuk "meminjam"nya lebih dulu. Dan bila anak atau orang tua kita tiba - tiba sakit, bisa jadi runtuhlah semua pertahanan kita. 

Manusia memang lemah. Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi godaan dunia? 

Pertama kali, sadari kelemahan kita. Rasa percaya diri berlebihan bahwa kita sanggup menghadapi pencobaan, sebenarnya merupakan kunci kekalahan kita. Ingatlah selalu, lebih mudah untuk menghindari pencobaan dibandingkan keluar dari dosa. 

"Don't be so naive and self-confident. You're not exempt. You could fall flat on your face as easily as anyone else. Forget about self-confidence; it's useless. Cultivate God-confidence." (1 Corinthians 10:12 MSG) 

Terkadang kita merasa godaan itu lebih kuat dari kita. Sebenarnya itu hanyalah tipuan Iblis. Karena yang digoda pertama kali adalah pikiran kita, ubah channel pencobaan itu ke channel Tuhan. Refocusing pikiran kita kepada hal lain yang positif. Dibandingkan terus chatting dengan mantan yang jauh lebih menarik daripada pasangan kita, sebaiknya kita fokus membangun pasangan kita. Menang atau kalah dari dosa sebenarnya dimulai dari pikiran kita. 

Saat kita dicobai, langkah pertama adalah akui Tuhan adalah Tuhan kita. Kemudian tanamkan selalu Firman-Nya dalam hidup kita. Lalu carilah pertolongan bila godaan itu kuat sekali. Bisa dari pasangan hidup, teman seiman, ataupun kakak rohani kita. Bukan berarti kita mengumumkan ke semua orang kalau kita sedang bergumul melawan pencobaan. Cukup dengan seorang yang bisa kita percaya. Inilah salah satu fungsi tubuh Kristus, untuk saling menopang.

Ingatlah bahwa pencobaan - pencobaan yang kita alami tidak melebihi kekuatan kita. 

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
I Kor 10:13.


Tidak ada komentar: