Laman

Minggu, 03 April 2016

Ujian Nasional, Pandai, Bodoh atau Malas.

Ujian Nasional

Momok kah?
Self testing ?
Satu langkah untuk tangga yang lebih tinggi ?

Sungguh adilkah Tuhan,

Ada yang pandai tak perlu susah
Ada yang harus berulang-ulang membaca
Ada juga yang masa bodoh 
Mencari kunci jawaban agar tak perlu belajar?

Bodoh adalah kata terakhir yang kan terucap

Saat tahu dirinya tak mampu
Tapi berlagak mampu

Keadilan adalah yang pandai membantu yang kurang agar lebih paham

Agar tercipta keseimbangan
Selamat melalui 

Satu ujian untuk naik tingkat
Yang lebih baik.


Ini adalah sebuah puisi yang saya tulis menanggapi tulisan seorang rekan di grup menulis.

"Kenapa sih, orang pinter atau orang rajin kalo menghadapi masalah, mereka selalu bisa menyikapinya dengan tenang? 
Sedang orang bodoh dan malas, selalu menyikapinya dengan emosi?
Karena orang pinter itu tidak selalu belajar tapi sekali mereka belajar, mereka mudah mengerti dan menjalaninya juga mudah. Sedang orang rajin ketika mereka belajar memang agak suliat, tapi karena konsisten dan menjadikan itu semua rutinitas, sehingga akan terlihat lebih biasa dalam menyikapi masalah.
Sedang orang bodoh, mereka ketika di beri pelajaran, mereka gak mau belajar. Tapi, kalo udah deket ujian mereka baru ngejar-ngejar ilmu dan kalo gagal mereka Cuma bisa mengumpat, ini udah tanda bahwa mereka selalu menggunakan emosi.
Sedangkan orang malas, sebenernya mereka bisa, tapi karena males akhirnya ngerjain sesuatu ujian pasti maunya buru-buru. Ko gitu? Rata-rata orang malas, kalo di kasih ujian pengennya cepet-cepet gak mau di ribetin dalam urusannya." (Nadia, 2016)

Saya sangat setuju dengan tulisan teman tersebut.
Saya ingin mengisahkan pengalaman pribadi saya. Di keluarga saya, saya selalu jadi nomor satu. Bukan karena keinginan saya selalu dituruti, tetapi saya senang menjadi juara di dalam segala hal, bila memungkinkan. Terutama di bidang akademis, karena saya lihat papa mama saya begitu bangga mengatakan saya pandai seperti papa waktu sekolah dulu.
Saya tumbuh sebagai orang yang tidak bisa mengerti mengapa orang bisa mendapat nilai jelek dan bahkan tidak naik kelas. Adik saya ada 4 orang, dan sejujurnya, tidak semuanya memiliki riwayat nilai seperti saya. Bahkan ada yang belajar sampai menangis - nangis dan tetap tidak memiliki nilai bagus.
Saya belajar, bahwa bodoh dan malas adalah hal yang berbeda. Tidak ada orang yang bisa dikatakan bodoh dari lahir, menurut saya, karena Tuhan menciptakan semua orang istimewa. Yang ada adalah orang yang tidak menghargai anugerah Tuhan. 

Dalam beberapa hal, saya tidak selalu juara. Bahkan di mata kuliah yang saya paling suka, sangat senang belajar, tetapi saya tidak lulus. Tetapi saya diijinkan mengulang lagi dan sangat berguna karena saya masih mengingat semua pelajaran itu saat saya lulus. Tuhan selalu punya cara, untuk mengajar saya rendah hati dan melihat dari sisi yang lain.
Jadi kalau kita diberikan karunia kepandaian, berbagilah, karena itu yang menyenangkan hati Tuhan.
Kalau kita diberi karunia untuk belajar lebih lama, tekunlah, karena ketekunan itu juga menyenangkan hati Tuhan.
Tetapi kalau kita tidak berusaha yang terbaik, menyia-nyiakan karunia Tuhan, itulah yang disebut bebal atau bodoh.

#refleksidiri

Tidak ada komentar: