Laman

Jumat, 09 September 2016

Lemah Lembut



Lemah lembut bukanlah lemah dan lembut. Tetapi suatu sikap hati yang penuh dengan pengendalian diri baik secara emosi, intelektual, perkataan, sampai ke gaya bahasa dan intonasi.

Bacaan Alkitab saya hari ini adalah Kejadian 41-45, dimana Yusuf yang dibuang kakak - kakaknya memiliki respon yang luar biasa. Saat ia jatuh, bahkan sampai dipenjara dan dilupakan, ia tetap taat kepada Allah. 

Bukankah ia berhak bertanya, apa salahku ? Mengapa Allah seolah diam membisu ? Mengapa Allah membiarkan hal buruk terjadi ? Suatu respon wajar, yang saya rasa menjadi respon kebanyakan kita. 

Tetapi Yusuf setia, bahkan saat ia terlupakan. Dan ketika saatnya tiba, ia dapat berkata bahwa bukan akulah yang pandai, tetapi Allah yang mengaruniakan hikmat. Wow, sungguh respon rendah hati yang luar biasa. Dan Tuhan mengangkatnya tinggi, jauh lebih dari yang ia pernah pikirkan atau bayangkan. 

Ujian terhadap kemurnian hati Yusuf berlanjut saat ia bertemu lagi dengan saudara - saudaranya. Kakak yang mestinya melindungi tetapi malah mencampakkannya. Ia berhak membalas dengan segala kuasa yang ada padanya. Tetapi apa respon Yusuf ?

“Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: “Marilah dekat-dekat.” Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: “Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.”
Kejadian 45:4-8, 15 TB
http://bible.com/306/gen.45.4-8,15.tb

Saya perlu terus belajar tentang lemah lembut dan rendah hati. Setiap hari Tuhan membukakan hal baru untuk saya pelajari. Bertemu dengan orang - orang baru yang mengasah karakter saya. Bukan hal yang mudah, semudah saya menulis, tetapi butuh penyangkalan diri terus menerus. 

Never stop learning.




Tidak ada komentar: