Laman

Minggu, 23 September 2007

Mulai Pagi Ini

Epilog : Mulai Pagi Ini
Seperti biasa aku bangun tergesa-gesa, langsung mengurus ini dan itu,
terburu-buru makan, tergopoh-gopoh ke tempat kerja.
Aku tidak mempunyai cukup waktu.
Aku orang sibuk, banyak tugas, banyak acara,
karena itu aku tak sempat berdoa.

Hari itu segala yang kulakukan menubruk kesana-kesini.
persoalan datang bertubi-tubi.
"Mengapa Tuhan tidak menolong ?" aku bertanya
Tuhan menjawab, "Tetapi kamu tidak meminta."

Aku ingin hari itu bertabur bunga-bunga keberhasilan,
namun yang kuhadapi adalah belukar berduri.
Aku heran mengapa Tuhan tak menunjukan jalan.
Tuhan pun balas bertanya,"Mengapa kamu tidak mencari ?"

Persoalan demi persoalan membuat aku terjerembab,
aku putar otak dan berupaya, namun sia-sia
Dalam hati aku menggugat mengapa Tuhan tidak memberi jawab.
Tuhan berkata, "Tapi kamu tidak bertanya."

Jalan macet menghadang, jalan buntu menunggu,
beban masalah menekan aku merunduk.
Pelbagi kunci ku coba untuk membuka pintu.
Tersenyum Tuhan berucap,"Mengapa kamu tidak mengetuk ?"

Kepala ku oleng bak kapal sandar tanpa sauh,
hati ku gelisah meronta seperti ikan dalam pukat.
Aku merintih,"Tuhan, mengapa Engkau begitu jauh ?"
Tuhan menjawab,"Tapi kamu tidak mendekat."

Lalu mulai pagi ini,
aku terlebih dulu menenangkan diri,
berkonsolidasi, mencari visi, bermeditasi.
Begitu banyak yang hari ini perlu ku kerjakan.
Tapi justru sebab itu aku membuka hubungan :
"Selamat pagi, Tuhan........."

Tidak ada komentar: