Laman

Jumat, 16 September 2011

Belajar Hidup Dari Cabe Rawit

1. Jadilah jagung, jangan jambu monyet.
Jagung membungkus bijinya yang banyak, tetapi jambu monyet memamerkan biji yang cuma satu - satunya.
Artinya : jangan suka pamer

2. Jadilah durian, jangan kedondong.
Durian walaupun luarnya penuh duri tajam, tapi dalamnya lembut dan manis.
Kedondong, kulit luarnya mulut, rasanya agak asam dan di dalamnya bijinya berduri pula.
Artinya : jangan menilai seseorang dari luarnya.

3. Jadilah bengkowang (apa yah bahasa Indonesianya ?)
Walaupun hidupnya di dalam kompos sampah tetapi isi umbinya putih bersih.
Artinya : jagalah hati, jangan terpengaruh lingkungan yang hitam.

Ulasan yang menarik, saya tidak tahu siapa yang menuliskannya pertama kali. Tetapi dalam grup pertemanan ini ada yang bercanda bertanya tentang cabe rawit.

Saya melihat tentang cabe rawit, yang meskipun kecil tetapi pedas. Meskipun terasa pedas, tetapi cabe rawit tetap dicari saat memasak ataupun mengemil gorengan (ciri khas orang Indonesia, makan gorengan dengan cabe rawit).

Jadilah cabe rawit, meskipun kecil tetapi pengaruhnya luar biasa. Dan selalu akan dicari lagi meskipun orang mengalami benturan dengannya.

 Apapun saat ini yang membuat kita merasa tidak berarti, kecil, tidak merubah kenyataan bahwa kita bisa menjadi sepedas cabe rawit mempengaruhi rasa. Tuhan sudah meletakkan talenta itu dalam diri kita. Jangan takut gagal, karena bila dikelola dengan baik, karunia yang Tuhan berikan akan berkembang memberkati orang lain. Dan tetap setialah kepada Tuhan dalam kebenaran, meskipun dengan hidup benar itu berarti akan mendapatkan musuh. Karena kebenaran itulah yang akan selalu dicari.

Sebuah ulasan tentang cabe rawit....

Tidak ada komentar: