Hari rabu, 21 sept 2011 seorang rekan dokter yang bekerja di sebuah LSM melakukan bakti sosial di dekat terminal di sebuah daerah sekitar ibukota. Mereka  melayani anak - anak jalanan dan orang - orang terminal, yang terbiasa hidup di  jalanan.
Berikut sharing teman sejawat dalam perjuangan dunia ini,
Saya dipercaya TUHAN utk bertemu dengan pasien pemuda 30an  tahun, penderita AIDS, TB paru, kurus, pucat, dengan keringat dingin dan  suara serak(curiga kanker nasopharing). Dari ceritanya, dia dulunya  perokok berat, pemakai narkoba, peminum minuman keras dan pelaku seks  bebas....sesuatu yg biasa diistilahkan dunia kriminal dg "PESTA".
Saya jadi termenung... Beberapa pertanyaan muncul dari benaknya tentang pemuda tersebut. Apa yang ia pikirkan saat dia memutuskan untuk melakukan pesta  itu ? Adakah pergumulan dalam batinnya sebelum memutuskan terlibat dan terikat di dalamnya ? Tidakkah hati nuraninya memberi peringatan?
Terbayang olehku saat itu setan gencar mempresentasikan produknya,  bahkan mungkin diberi sampel gratis, garansi dan iming - iming  lainnya yang  menggiurkan. Sesuatu yang biasa di dunia ini, the power of marketing ....
Setelah jatuh dalam dosa dan menerima akibatnya, si setan lebih  kurang ajar lagi..... meninggalkannya dalam keadaan sakit, menderita dan  terancam masuk neraka. Lebih parahnya, roh manusianya diikat setan  supaya tidak bisa menerima kebenaran Firman, sehingga tidak mungkin untuk  diselamatkan jiwanya.
Sedihnya, kami tidak bisa memdekati dia lebih lanjut....... Paling  tidak pikirku, biarlah dia meninggal dalam ketenangan jiwa, kembali ke  Penciptanya dalam damai.
Dari hal ini aku berkesimpulan, SAY NO TO SATAN!!!
Tetapi saat saya membuka mata, sekeliling saya penuh dengan orang yang hidup dengan tanda tanya besar dalam hatinya, apa tujuan hidupnya. Saat saya membuka telinga, saya mendengar jeritan hati kesepian dan ketakutan akan kematian. Hidup yang kosong terdapat di sekeliling saya, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau. Apa peran saya untuk membawa mereka mengenal Tuhan ? Saya malu untuk kesekian kalinya.
Thanks for the sharing, my sister in Christ, DK.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar