Laman

Selasa, 27 September 2011

Say No to Satan

Hari rabu, 21 sept 2011 seorang rekan dokter yang bekerja di sebuah LSM melakukan bakti sosial di dekat terminal di sebuah daerah sekitar ibukota. Mereka melayani anak - anak jalanan dan orang - orang terminal, yang terbiasa hidup di jalanan.

Berikut sharing teman sejawat dalam perjuangan dunia ini,
Saya dipercaya TUHAN utk bertemu dengan pasien pemuda 30an tahun, penderita AIDS, TB paru, kurus, pucat, dengan keringat dingin dan suara serak(curiga kanker nasopharing). Dari ceritanya, dia dulunya perokok berat, pemakai narkoba, peminum minuman keras dan pelaku seks bebas....sesuatu yg biasa diistilahkan dunia kriminal dg "PESTA".
Saya jadi termenung... Beberapa pertanyaan muncul dari benaknya tentang pemuda tersebut. Apa yang ia pikirkan saat dia memutuskan untuk melakukan pesta itu ? Adakah pergumulan dalam batinnya sebelum memutuskan terlibat dan terikat di dalamnya ? Tidakkah hati nuraninya memberi peringatan?
Terbayang olehku saat itu setan gencar mempresentasikan produknya, bahkan mungkin diberi sampel gratis, garansi dan iming - iming  lainnya yang menggiurkan. Sesuatu yang biasa di dunia ini, the power of marketing ....
Setelah jatuh dalam dosa dan menerima akibatnya, si setan lebih kurang ajar lagi..... meninggalkannya dalam keadaan sakit, menderita dan terancam masuk neraka. Lebih parahnya, roh manusianya diikat setan supaya tidak bisa menerima kebenaran Firman, sehingga tidak mungkin untuk diselamatkan jiwanya.
Sedihnya, kami tidak bisa memdekati dia lebih lanjut....... Paling tidak pikirku, biarlah dia meninggal dalam ketenangan jiwa, kembali ke Penciptanya dalam damai.
Dari hal ini aku berkesimpulan, SAY NO TO SATAN!!!

Sebuah cerita yang menyentuh hati saya, dan ini nyata. So close to us, to our lives. Sering kali kita berpikir (terutama saya), saya berasal dari keluarga baik - baik, teman yang baik - baik, bekerja dengan baik di lingkungan yang baik, mengetahui ada cerita buruk tetapi itu jauh dari hidup saya. 

Tetapi saat saya membuka mata, sekeliling saya penuh dengan orang yang hidup dengan tanda tanya besar dalam hatinya, apa tujuan hidupnya. Saat saya membuka telinga, saya mendengar jeritan hati kesepian dan ketakutan akan kematian. Hidup yang kosong terdapat di sekeliling saya, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau. Apa peran saya untuk membawa mereka mengenal Tuhan ? Saya malu untuk kesekian kalinya. 

Thanks for the sharing, my sister in Christ, DK.  

Tidak ada komentar: