Laman

Minggu, 30 Januari 2011

kegagalan vs kemalangan

udah lama tidak menulis, saya merasa bahwa kadang sebuah peristiwa "buruk" yang terjadi, akan memunculkan "talenta" yang di"deposito"kan, alias tidak pernah diolah...



Hari minggu kemarin saya bergereja. Seperti biasa, duduk manis mendengarkan, sedikit terkantuk kantuk karena anak saya bangun 2 kali semalam. Tetapi mendengarkan khotbah ternyata memunculkan inspirasi menulis lagi, meskipun tidak sama dengan tema khotbahnya.

Sering kali kita menghadapi sebuah kegagalan dengan kata - kata : "mungkin belum saatnya", "bukan kehendak Tuhan", "harus lebih tekun berdoa", dst.

Kata - kata yang arif dan saleh bukan ? Tetapi ada saatnya kegagalan itu terjadi karena memang kelalaian kita. Seperti gagal naik kelas, apakah kita akan berkata, " mungkin bukan kehendak Tuhan saya naik kelas sekarang" ? Yang terjadi mungkin kita kurang belajar. Kurang bekerja keras. Dan sebuah kegagalan dapat pula berakibat panjang, seperti mengulang satu tahun lebih lama dan ditinggalkan oleh kawan kita setingkat.

Saya tidak sedang membicarakan kegagalan itu sendiri, melainkan respon kita. Ada 2 respon terhadap kegagalan, yang satu berkata kegagalan adalah sukses yang tertunda, dan yang satunya kegagalan adalah kemalangan selama - lamanya.

Kemalangan adalah sesuatu yang tidak bisa kita mengerti kenapa bisa datang menghampiri kita. Tiba tiba saja mama saya terkena syndroma Guillain Barre yang jarang terjadi. Malang tak bisa ditolak, kata pepatah. Tetapi malang tidak berarti gagal. Dan saya belajar, berserah kepada Tuhan tanpa membuat excuse, bahwa kemalangan ini merupakah kehendak Tuhan agar mujizat yang lebih besar akan terjadi. Saya bukan Tuhan, dan saya rasa pemikiran saya yang sempit ini tidak bisa memikirkan apakah alasan sebuah kemalangan dapat terjadi.



Yang saya tahu, kegagalan memiliki sebuah konsekuensi, bangkit lagi dan berusaha lebih baik. Tidak perlu diratapi dan dihakimi, siapa yang salah. Sedangkan menghadapi kemalangan, tidak perlu diperdebatkan mengapa terjadi, tetapi yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai (thanks to my friends, all of you is God's presence for me).



amin.

hamba Kristus.

1 komentar:

Lily Kasim mengatakan...

wow..akhirnya buka lapak juga di sini...spread your idea dear...semangaaatttt...!!! btw komentarnya kasih yang bisa masukin nama dan url juga mbak..makasiiiihh...