Laman

Minggu, 27 Februari 2011

Pemulung

Saya teringat sebuah cerita tentang suatu kelas sekolah minggu. Terus terang tidak ingat link nya.

Di kelas sekolah minggu, anak - anak kecil usia 4-5 tahun diberi tugas untuk menceritakan pekerjaan ayahnya. Hari ini mereka mesti menceritakannya di depan kelas. Seorang anak maju, mengatakan," Ayahku seorang dokter, dia sangat hebat, bisa menyembuhkan orang yang sakit". Anak yang lain mengatakan," Papaku seorang insinyur, papa membangun gedung - gedung yang tinggi dan besar sekali".
Seorang anak yang lain mengatakan,"Bapak seorang pemadam kebakaran, kerjanya hebat, mempertaruhkan nyawa memadamkan kebakaran sehingga tidak meluas". Dan berbagai cerita tentang profesi ayah di mata anak - anak kecil itu.

Seorang anak diam saja, bahkan kadang tertunduk mendengar teman - temannya berebut dengan antusias menceritakan kehebatan ayah mereka. Ibu guru dengan kasih melihatnya, sambil bertanya,"Nak, bagaimana dengan ayahmu ?"

Anak ini berdiri, dengan sinar mata yang polos dan dengan bangga berkata," Ayah saya seorang PEMULUNG. Dia seperti Bapa di surga yang memungut saya yang tidak berharga ini dan dijadikan anak - Nya".

Setiap saat saya teringat cerita ini, hati saya terharu. Demikian pula dengan diri saya, seorang berdosa yang tidak berharga, seharusnya terbuang di kegelapan neraka, diangkat oleh Bapa di surga, dianggap berharga di mata - Nya, diampuni dan dibersihkan dari dosa - dosa saya, dipelihara hidup saya setiap hari.

Seburuk apapun hidup kita, Allah siap sedia menanti kita pulang, bersimpuh di kaki - Nya, memohon ampun atas dosa kita, dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi kita. Letakkan Tuhan sebagai Tuan atas hidup kita, karena Ia telah memungut kita dari sampah yang seharusnya dibakar dan dimusnahkan.

amin
- sampah yang diangkat oleh Pemulung Agung -

Tidak ada komentar: