Big Dream or Big Goal

Kita sering mendengar para motivator mengatakan "Achieve your big dream" atau, "dream big", dan banyak hal tentang cara mencapai kesuksesan dengan menetapkan BIG DREAM. Tidak ada yang salah, bahkan mereka sungguh membuat hati kita terbakar untuk bekerja lebih efisien dan memiliki mimpi yang lebih besar daripada yang sudah kita jalani saat ini.

ACHIEVE your big dream, capailah mimpi terbesarmu. Kebanyakan dari kita adalah pekerja. Kita bekerja di sebuah instansi dan menerima gaji tiap bulannya. Gaji tersebut sudah kita alokasikan untuk operasional rumah tangga, sekolah anak - anak, cicilan kartu kredit, dan tabungan. Dari bulan ke bulan, tahun ke tahun kita hidup dalam zona nyaman dan rutinitas yang "membunuh" kreativitas kita. Jauh di lubuk hati kita, mungkin ada hasrat terpendam yang terlupakan. Dengan membongkar kembali gudang cita - cita kita, tiba - tiba kita menemukannya dan muncul kembali the neglected dream. Dan mimpi ini akan tetap terabaikan di kala kita tidak melakukan sesuatu untuk mencapainya.

Saya lebih senang mengistilahkan dengan "ACHIEVE your BIG GOAL". Bagi saya, tujuan, visi, goal, itu terkesan lebih nyata dan lebih "wajib" untuk dicapai dibanding dengan istilah "dream". Saya juga sedang berada di zona nyaman, bekerja dengan orang sehat, mendapatkan gaji tiap bulan, dan yang saya perlukan adalah mencapai target perusahaan lebih tinggi lagi. Tetapi tidak cukup hanya di situ. Nurani saya mulai mengusik. You must achieve your big goal, that you have been setting when you are still a student. (too bad, saya belum berani sharing mengenai apa big goal saya).

Beberapa motivator di televisi dan beberapa kejadian yang saya alami telah mengingatkan saya, bahwa masih ada BIG GOAL menanti saya. Bahwa saya diijinkan hidup sampai saat ini untuk menyelesaikan tugas dari Sang Pencipta, menjadi berkat bagi sesama saya melalui profesi saya.

So, let us make a real step to achieve our own Big Goal, not just dream and do nothing.