Laman

Jumat, 08 Juli 2011

Pengamatan di Kantin Rumah Sakit

Mereka masih muda, tampak usia masih sekitar 20 an tahun. Berpakaian rapi, bersepatu, menenteng tas kecil kemanapun mereka berjalan. Pakaian mereka dibalut oleh jas warna putih, yang sepertinya memang memiliki kantong seperti milik Dora Emon.

Beberapa dari mereka tampak serius membicarakan sesuatu. Dari bahasa yang digunakan, sepertinya itu penyakit dan pasiennya. Terdengar oleh telinga kami orang awam, sesuatu mengenai pengobatan dan kemungkinan yang akan terjadi. Pemeriksaan laboratorium dengan bahasa yang bagi orang awam terdengar fantastis. Tetapi bagi pendengar diskusi mereka, pasien mereka bagaikan objek yang harus dipecahkan misterinya.

Di sisi lain, ada sekumpulan pria muda  berjas putih yang.... oh tidak... sedang merokok. Mereka menghisap rokoknya dalam - dalam, sambil berbicara masalah yang sepertinya tidak serius. Sesekali mereka tertawa keras sambil melirik ke arah lain. Sembari mengikuti arah lirikan mata mereka, ternyata mereka sedang berdiskusi mengenai penampilan yang menarik bagi mereka. Mereka lupa, bahwa mereka sebenarnya juga sedang membawakan citra diri seorang tenaga medis saat memakai jas putih. Rokok di jari mereka dan sikap yang kurang sopan sungguh mempermalukan diri mereka sendiri.

Mata pengamat berkeliling di sisi lain. Sekelompok wanita dengan jas putih pula sedang menikmati minuman segar di siang hari yang panas. Tampak mereka melepas lelah, sambil bercerita dengan serunya. Wanita memang identik dengan bicara, bukan ? Setelah beberapa saat mengamati mereka, ternyata cerita sinetron yang menjadi topik bagi mereka. Kok sempat yah, di tengah tugasnya masih melihat sinetron ? Ah, mereka juga manusia biasa.

Tertumbuk mata pengamat pada seorang berpakaian putih yang memunggunginya. Sendirian dengan makanan yang sudah hampir habis di piringnya, serta minuman yang masih setengahnya. Tidak memakai jas seperti lainnya. Masih muda bila dilihat dari warna rambutnya, dengan postur tubuh atletis. Dan, tidak ada tas kecil seperti yang dibawa lainnya. Sesekali mengangguk ramah pada orang yang melewatinya. Dan ketika ia bangkit dari duduknya, ia menuju pada sekeluarga yang juga sedang sarapan di kantin ini. Keluarga yang sungguh sangat sederhana dilihat dari pakaiannya dan gerak - gerik tubuhnya. Mereka tampak begitu gembira disapa oleh orang tadi. Dari sikap mereka tampak mereka begitu menghormatinya.

Pengamat tertarik akan hal ini. Sambil berusaha mencari tahu, siapakah sosok pria berpakaian putih yang tampak peduli pada lingkungannya dan dicintai lingkungannya ini ?

Ternyata beliau adalah direktur rumah sakit di mana si pengamat berada. Sungguh berbeda antara orang - orang muda yang penuh energi dengan seorang yang sudah lebih senior. Berlaku ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk.

Cerminan karakter bagi dokter muda yang masih perlu banyak belajar kehidupan.

Tidak ada komentar: