Laman

Sabtu, 30 Juli 2011

Treadmill

Saya paling bosan kalau olahraga cardio dengan cara treadmill. Lari ditempat, meskipun sambil menonton acara televisi, tetap tidak bisa menikmati. Sehingga alat treadmill di rumah menganggur, padahal tubuh mulai overweight. Saya berusaha menganalisa penyebab saya begitu berat melangkahkan kaki di atas alat yang memaksa saya berjalan di tempat ini. 

Yang pertama terlintas adalah karena saya jalan ditempat. Pemandangan yang sama (acara televisi lebih nyaman dinikmati bersama sekantong popcorn atau keripik kentang) serta dilakukan sendirian, membuat saya kurang menyenangi olahraga ini. Selain itu juga gerakan yang monoton, melangkahkan kaki sambil terengah - engah. Rupanya saya lebih suka olahraga yang dilakukan bersama - sama (ada rasa senasib, ha..ha..), dan  gerakan yang berubah - ubah.

Saya merenungkan, demikian pula hidup saya. Bila saya menjalani kehidupan dengan metode "treadmill", saya akan jalan di tempat. Mungkin tetap sehat, survive, tetapi kebosanan akan menyergap dan pada akhirnya merasa kurang tantangan karena irama hidup yang monoton. Juga kehidupan spiritual saya, bila tidak hati - hati, kegiatan ibadah akan menjadi ritual tanpa hati, tetapi karena kebiasaan.

Treadmill exercise is good for our health, but we must combine with other exercises. So do our lives, we can not just living on the "treadmill of life", but we must go ahead to the higher challenges.

Tidak ada komentar: