Laman

Selasa, 16 Agustus 2011

Hutang

A man in debt is so far a slave
Menarik bagi saya, melihat beberapa perdebatan dan usulan di milisi yang saya ikuti mengenai hutang. Pada intinya, ada beberapa pendapat mengenai hutang. Dan saya sungguh terinspirasi oleh seorang anggota senior milisi yang menyatakan :
      Terima uang/barang tapi tetap sesuai hati nurani, itu tidak ada di alam nyata.
      Semua yang terima akan merasa hutang budi dan yang memberi juga tidak
      akan tinggal diam mengawasi, karena itu jangan dekati:
     "A man in debt is so far a slave."
Benar juga. Budaya sungkan itu sudah melekat di hati kita. Tinggal bagaimana nurani bicara, apakah nuranipun dapat dibeli ? Saya sungguh - sungguh memohon kepada Tuhan, agar Tuhan yang menjagai hati nurani saya supaya tidak terbeli oleh materi manapun, karena godaan memang banyak dan raga kita lemah.
Merenungkan tentang hutang, sepertinya luas sekali maknanya. Dan bagi saya pribadi, ketika ada hal buruk yang saya lakukan baik sengaja maupun tidak, saya berhutang kepada Tuhan untuk menebus dosa saya. Tidak ada hal baik yang dapat menghapuskan hutang piutang ini. Mengerikan.
Tetapi syukur kepada Tuhan, karena saya sudah ditebus dengan harga yang sangat mahal,  yaitu dengan darah Kristus. Memang selalu ada saat - saat saya menjadi lemah dan terjatuh, tetapi semuanya sudah dicap LUNAS. Sungguh anugerah besar yang tidak layak saya terima, tetapi diberikan karena cinta - Nya.
Amazing grace, how sweet the song,
that saved a wretch like me
I was once lost, but now I'm found.
was blind, but now, I see.
(
newton)

Tidak ada komentar: