Laman

Senin, 17 Agustus 2015

Dirgahayu Indonesiaku

Di tengah pekembangan jaman, nasionalisme sejati menjadi barang langka. Seperti mengibarkan bendera Sang Merah Putih di peringatan Hari Kemerdekaan, sudah tidak lagi menjadi sebuah ritual, hanya sebuah rutinitas saja. 

Saya ditegur oleh anak saya yang masih berumur 6 tahun. Semangat sekali ia mengajak papanya untuk mengibarkan Merah Putih di rumah. Dan senang sekali untuk upacara ke sekolah. Polos sekali pikiran anak - anak.

Merah berarti berani. Seperti darah yang memberi kehidupan, keberanian tidak hanya muncul saat melawan penjajah. Menurut saya, saat ini pun masih relevan untuk diterapkan. Merah berarti berani melawan belenggu kemiskinan, ketidakadilan sosial, berani berjuang mengharumkan nama bangsa. Berani berusaha mengentaskan buta huruf. Tidak perlu muluk berharap menjadi Kapten Indonesia ( seperti Captain America) yang mengalahkan kejahatan. Semua dimulai dari diri kita, dan berdampak pada sekeliling kita. 

Putih yang berarti suci, bukan naif. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Positive thinking, menjaga kekudusan diri sendiri, orang lain, memiliki integritas, masih sangat relevan, meskipun mungkin semakin langka. 

Dirgahayu Indonesiaku. 


Tidak ada komentar: