Laman

Rabu, 21 Oktober 2015

Idealisme

Bukan puisi kemerdekaan
Atau mengenang kemerdekaan
Atau mengharapkan kemerdekaan. 

Merdeka artinya tidak terbelenggu. 
Tapi mari kita cermati, adakah kita sungguh merdeka ?
Bagaimana dengan keterikatan dengan candu baru
Yang bernama teknologi
Kemudahan
Kemewahan

Dan semuanya berakhir pada kesimpulan
Penjajah itu bernama Hedonisme
Kesenangan diri sendiri dan materi jadi tujuan utama hidup.

Mental yang tak siap
Menghalalkan segala cara
Menjual harga diri
Memperbudak diri

Tak lagi mau bekerja keras mencari sesuap nasi.
Kuno katanya
Derita elo

Kalau ada cara yang lebih enak dan mudah
Mengapa harus kerja

HIV dan penyakit menular seksual bukan lagi penyakit langka
Sakau dan mabok menjadi hal biasa
Kriminalitas menjadi jalan pintas.

Masih adakah idealisme ?
Mungkinkah idealisme terkubur berita jurnalis ?

Hati kecil berkata,
Masih ada pejuang pejuang iman
Yang tidak menghalalkan segala cara
yang masih percaya
Tuhanlah yang layak ditakuti dan disembah

Hanya dapat berdoa,
Semoga generasi ini diselamatkan
Menjadi terang bagi bangsa
Bangsa terhormat, bangsa Indonesia.


Amsal 21 : 25-26. "Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja. Keinginan bernafsu sepanjang hari, tetapi orang benar memberi tanpa batas."

*curhat penulis* 


Tidak ada komentar: