Pernahkah kita merasakan beban bertubi - tubi, sehingga seakan kaki kita tidak sanggup lagi berdiri ? Kegagalan karir, putus cinta, sekolah terhambat, dikhianati teman, sakit penyakit, jalan buntu dan seolah tak ada tempat berlari ?
Di saat seperti ini kita bertanya, Tuhan, dimanakah Engkau ? Mengapa Engkau diam melihatku begitu menderita ? Mengapa kondisi seperti ini Kau ijinkan terjadi dalam hidupku ? Dan berbagai pertanyaan "mengapa", begitu membuat kita tertekan.
Di gereja pagi ini saya diingatkan bahwa "jarak antara masalah dengan solusi hanyalah sejauh jarak lutut dengan lantai".
Doa bukanlah hal yang sulit dilakukan, sebagian besar dari kita melakukannya bahkan sebagai rutinitas. Tetapi yang lebih penting adalah makna doa itu sendiri, yaitu percakapan dengan Yang Maha Tinggi. Doa adalah komunikasi dua arah. Ada kalanya kita bicara, ada kalanya kita mendengar.
Saya malu. Adakah hidup saya sudah menghayati arti doa ? Pagi hari seringkali terlewatkan waktu khusus bersama Tuhanku, hanya doa ala kadarnya. Malam hari dengan berbagai alasan, doa juga merupakan laporan rutin kepada Komandan, bukan percakapan hangat dengan Empunya hidup.Doa seringkali merupakan pengaduan dan keluhan, bukan ucapan syukur dan syafaat.
Sesungguhnya di dalam tinggal tenang terletak kekuatanmu, begitu kata Tuhan. Ketika merasa lemah tak berdaya, dengan bersimpuh kita mendapatkan penyegaran dari Sumber Kekuatan.
God please help me to give my best time for You alone....
- mystrugglingtime-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar